Sabtu, 06 Agustus 2011

makalah diet saluran cerna


BAB I
PENDAHULUAN



1.1       Latar Belakang Masalah
Kebutuhan akan asupan nutrisi merupakan salah satu kebutuhan mendasar bagi manusia untuk bertahan hidup. Nutrisi tersebut juga harus memiliki persyaratan kelengkapan gizi untuk pemenuhan secara sempurna bagi seseorang dalam melengkapi kebutuhan nutrisi.
Namun terkadang kebutuhan akan nutrisi tersebut terhambat manakala terjadi gangguan pada sistem pencernaan. Gangguan tersebut utamanya adalah gangguan pada saluran cerna. Jika seseorang mengalami gangguan saluran cerna, maka harus ada langkah rehabilitasi, salah satu caranya yaitu dengan melakukan diet saluran cerna.

1.2       Rumusan Masalah
Berikut ini adalah rumusan masalah mengenai diet pada saluran pencernaan:
1.2.1 Apa definisi diet?
1.2.2 Apa saja faktor yang mempengaruhi masa tubuh seseorang?
1.2.3 Apa saja faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan diet?
1.2.4 Apa yang dimaksud dengan diet saluran cerna?
1.2.5 Bagaimana diet yang sehat itu?



1.3       Ruang Lingkup Pembahasan
Ada pun ruang lingkup pembahasan yang akan dipaparkan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 Definisi diet.
1.3.2 Faktor yang mempengaruhi masa tubuh seseorang.
1.3.3 Faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan diet.
1.3.4 Definisi diet saluran cerna.
1.3.5 Diet yang sehat.

1.4       Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan dari pembahasan mengenai diet saluran cerna adalah sebagai berikut:
1.4.1 Menjelaskan tentang definisi diet.
1.4.2 Memaparkan faktor yang mempengaruhi masa tubuh seseorang.
1.4.3 Memaparkan faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan diet.
1.4.4 Menjelaskan definisi diet saluran cerna.
1.4.5 Menjelaskan diet yang sehat.

1.5       Manfaat Penulisan Makalah
Berikut adalah manfaat dari penulisan makalah mengenai diet saluran cerna:
1.5.1 Pembaca dapat mengerti definisi diet.
1.5.2 Pembaca mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh pada masa tubuh.
1.5.3 Pembaca mengetahui faktor yang mendorong seseorang melakukan diet.
1.5.4 Pembaca dapat mengerti definisi saluran cerna.
1.5.5 Pembaca dapat memahami tentang diet yang sehat.

***




BAB II
DIET SALURAN CERNA




2.1       Definisi Diet
Dalam konteks bahasa, istilah diet memiliki arti sebagai jumlah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang.Di Indonesia, penggunaan istilah diet lebih menunjukkan pada usaha menurunkan berat badan atau mengatur asupan nutrisi. Dalam pembahasan ini, diet yang dimaksud adalah usaha menurunkan berat badan atau pengaturan asupan nutrisi.
Terdapat 3 klasifikasi dari diet:
1.      Menurunkan Berat Badan
2.      Meningkatkan Berat Badan
3.      Pantang Terhadap Makanan Tertentu


2.2       Faktor yang Mempengaruhi Masa Tubuh
Masa tubuh seseorang dalam istilah umum disebut sebagai berat badan. Terdapat 2 faktor yang mempengaruhi berat badan seseorang, yakni faktor internal dan faktor eksternal.
2.2.1    Faktor Internal
Faktor internal yang mempengaruhi berat badan merupakan faktor dari dalam tubuh seseorang itu sendiri. Beberapa faktor internal yang mempengaruhi berat badan di antaranya:
2.2.1.1 Faktor Genetik
Faktor genetik Dipengaruhi oleh gen INSIG2 dan FTO. Gen FTO terdapat pada kromosom ke-16 manusia. Gen INSIG2 bertanggung jawab dalam menginhibisi sintesis asam lemak dan kolesterol. Kedua gen ini membuat seseorang mudah menumpuk lemak sehingga bisa menimbulkan obesitas (masa tubuh lebih besar).

2.2.1.2 Regulasi Termis
Regulasi termis merupakan pengaturan suhu tubuh untuk menghasilkan energi. Semakin tinggi pemakaian energi, orang akan semakin butuh nutrisi lebih banyak.

2.2.1.3 Metabolisme Tubuh
Seseorang dapat meningkatkan pembakaran lemak dengan meningkatkan massa otot di dalam tubuh. Saat massa otot meningkat, metabolisme makanan juga akan meningkat.


2.3       Faktor Seseorang Melakukan Diet
Ada beberapa alasan seseorang melakukan diet, berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan diet:
2.3.1    Kadar Lemak Tinggi
Apabila kadar lemak seseorang tinggi, maka diperlukan suatu program diet untuk menurunkan berat tubuh supaya tidak terjadi obesitas. Lemak merupakan zat gizi yang akan disimpan di dalam kulit sebagai cadangan energi, jika lemak tertimbun banyak, bisa terjadi peningkatan masa tubuh, proses metabolisme pun akan cenderung lebih berat dilakukan oleh tubuh.


2.3.2    Hasrat Diri
Diet kadang memiliki tujuan dari pribadi untuk meningkatkan atau menurunkan masa tubuh supaya sesuai dengan rentang normal IMT (Indeks Massa Tubuh). Hasrat diri untuk melakukan diet ini biasanya dilakukan oleh model atau artis untuk menjaga bentuk tubuhnya.

2.3.3    Tekanan Darah
Jika tekanan darah terlalu tinggi (hipertensi), harus ada pantangan-pantangan untuk makanan tertentu supaya tekanan kembali menjadi normal.

2.3.4    Pola Makan
Diet juga dipengaruhi oleh pola makan, jika seseorang memiliki pola makan tidak teratur, seseorang tersebut akan berusaha kembali mengatur pola makannya dengan cara melakukan diet.

2.3.4    Gangguan Penyakit
Seseorang yang terkena gangguan seperti pada saluran cerna, diabetes dan lainnya akan melakukan diet untuk menjaga asupan nutrisi agar tidak memperparah gangguan tersebut.


2.4       Diet Saluran Cerna
Diet saluran cerna berarti diet yang dilakukan saat terjadi gangguan pada saluran pencernaan. Ada pun gangguan saluran pencernaan itu meliputi flatulensi, diare, gastrities dan tipoid.
2.4.1    Flatulensi
Flatulensi (perut kembung) adalah meningkatnya jumlah gas dalam saluran pencernaan.Flatulensi disebabkan adanya udara (gas) yang ikut masuk dalam saluran pencernaan.
Flatulensi biasanya menyebabkan nyeri perut, kembung, sendawa dan banyak kentut. Tetapi hubungan antara flatulensi dan beberapa gejala ini tidak diketahui. Beberapa orang tampaknya peka terhadap pengaruh gas dalam saluran pencernaan, sedangkan yang lainnya bisa mentolerir sejumlah besar gas tanpa menimbulkan gajala-gejala.
Seseorang yang seringbersendawaataumengeluarkan gas secaraberlebihanharusmengubahpolamakannyadenganmenghindarimakanan yang sulitdicerna. Hal inibisa dimulai dengan menghindari susu dan produk olahannya, kemudian buah segar, sayuran tertentu dan makanan lainnya. Sendawa juga bisa disebabkan oleh minuman bersoda atau antasid (misalnya baking soda) sehingga patut diminimalisir konsumsi air bersoda jika terjadi flatulensi.

2.4.2    Diare
Diare merupakan feses terlalu cair yang dikeluarkan oleh tubuh akibat penyerapan zat-zat makanan yang tidak sempurna dalam saluran pencernaan. Diare disebabkan oleh beberapa faktor:
a.       Infeksi oleh bakteri, virus atau parasit.
b.      Alergi terhadap makanan atau obat tertentu.
c.       Infeksi oleh bakteri atau virus yang menyertai penyakit lain seperti: Campak, Infeksi telinga, Infeksi tenggorokan, Malaria, dll.
d.      Pemanis buatan
Saat terjadi diare, diet yang dapat dilakkukan adalah pengaturan makanan secara umum yaitu dengan pemenuhan cairan yang cukup. Suhu makanan yang hangat, bentuk makanan lunak, bumbu tidak merangsang, sayuran dan buah tidak menimbulkan gas.
Dalam diet saat diae, hindari makan makanan yang berserat seperti agar-agar, sayur dan buah karena makanan berserat hanya akan memperpanjang masa diare. Makanan berserat hanya baik untuk penderita susah buang air besar.
2.4.3    Gastrities
Gastritiesadalah peradangan lokal atau menyebar pada mukosa lambung yang berkembang bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan bakteri atau bahan iritan lain (Reeves,2002).
Diet pada penderita gastritis adalah diet lambung. Prinsip diet pada penyakit lambung bersifat ad libitum, yang artinya adalah bahwa diet lambung dilaksanakan berdasarkan kehendak pasien.
Makanan pada diet lambung harus mudah dicernakan dan mengandung serat makanan yang halus (soluble dietary fiber).Makanan tidak boleh mengandung bahan yang merangsang, menimbulkan gas, bersifat asam, mengandung minyak/ lemak secara berlebihan, dan yang bersifat melekat. Selain itu, makanan tidak boleh terlalu panas atau dingin.
Beberapa makanan yang berpotensi menyebabkan gastritis antara lain garam, alkohol, rokok, kafein yang dapat ditemukan dalam kopi, teh hitam, teh hijau, beberapa minuman ringan (soft drinks), dan coklat.

2.4.4    Tipoid (Tipes)
Penyebab dari demam tifoid adalah kuman Salmonella paratyphi yang masuk ke tubuh manusia melalui makanan. Sebagian kuman dimusnahkan di dalam lambung, sebagian lagi lolos masuk ke dalam usus dan berkembang biak. Kuman kemudian akan menembus epitel dan ke lamina propia. Di lamina propia, kuman akan dofagositosis dan berkembang biak dalam makrofag. Perdarahan saluran cerna dapat terjadi akibat erosi pembuluh darah sekitar plague peyeri  yang mengalami nekrosis.
Terjadi problem gizi bagi penderita tipus/gejala tipus karena otot kehilangan protein sebanyak 250-500 gram dari jaringan otot setiap harinya. Cadangan glikogen secara cepat menipis dan keseimbangan cairan terganggu.


Penyerapan nutrisi mengalami gangguan akibat traktus gastrointestinal mengalami inflamasi/iritasi/diare dalam jangka waktu lama.Luka pada intestinum yang parah pada sakit yang berkepanjangan dapat menyebabkan pendarahan bahkan perforasi usus.
Diet untuk penderita tipoid adalah dilakukan beberapa pantangan konsumsi makanan. Makanan yang dianjurkan adalah:
a.       Jus, sup, makanan berkuah atau air mineral lebih dari 2,5 liter perhari.
b.      Susu atau produk-produk turunannya.
c.       Makanan dengan nilai protein tinggi, seperti: telur, daging yang sudah dihaluskan, ikan, unggas, keju, dll.
d.      Makan halus dengan kadar gula tinggi, seperti: madu, selai, permen/gula, agar-agar, cincau, kolang-kaling, nata de coco, rumput laut, dll.
e.       Makanan yang mengandung serat rendah, buah-buahan matang, kentang, dll agar motilitas usus berkurang. Sayuran dengan serat halus/soluble dietary fibre, seperti: daun bayam, labu siam, lobak, pare, terong, wortel, dll.
Sedangkan makanan yang tidak dianjurkan adalah sebagai berikut:
a.       Makanan yang memiliki rasa kuat, seperti: bawang putih, bawang merah, makanan yang dibakar.
b.      Makanan yang mengandung senyawa yang mengiritasi, seperti: bumbu yang terlalu tajam, cabai, sambal/saus pedas, cuka, dll.
c.       Makanan yang melekat: dodol, ketan, dll.
d.      Makanan yang menimbulkan gas: nangka, durian, nanas, kembang kol, dll.
e.       Makanan yang mengandung serat tinggi/non-soluble dietary fibre: kangkung, batang bayam, daun pepaya, ketela, biji-bijian utuh (jagung, beras merah, meras tumbuk, dll).
f.       Pasien tipus/gejala tipus tidak harus makan bubur. Sebenarnya bubur tidak terlalu baik untuk pasien mengingat kalori dalam bubur hanya 1/5 kalori nasi.


2.5       Diet yang Sehat
World Health Organization (WHO) menganjurkan tiap individu supaya memiliki berat badan & energi yang sehat dan seimbang.Cara menurunkan berat badan adalah dengan melakukan aktivitas (olahraga) dan menjaga asupan nutrisi.Supaya diet dapat dikategorikan sebagai diet yang sehat, maka perlu diperhatikan tipe diet sesuai dengan kebutuhan.Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mengetahui gejala penyakit dan diet yang sesuai dengan penyakitnya.
Ada pun hal-hal yang harus ditunjang agar diet itu tetap sehat adalah sebagai berikut:

2.5.1    Menetapkan Target
Dalam melakukan diet, Harus ada tetapan target waktu dan berat badan yang diinginkan saat melakukan diet sehingga asupan nutrisi dapat terjaga.

2.5.2    Sesuai Gejala
Diet akibat gangguan penyakit harus disesuaikan dengan gejala penyakit tersebut. Jangan sampai terjadi kesalahan jenis diet.

2.5.3    Olahraga Seimbang
Meski pun melakukan diet, seseorang harus mengimbanginya dengan olahraga supaya otot dapat tetap bekerja dengan optimal.


***



BAB III
PENUTUP



3.1       Kesimpulan
Diet adalah usaha menurunkan berat badan atau mengatur asupan nutrisi. Terdapat 3 klasifikasi dari diet, yaitu diet untuk:
1.                   Menurunkan Berat Badan
2.                   Meningkatkan Berat Badan
3.                   Pantang Terhadap Makanan Tertentu
Diet saluran cerna berarti diet yang dilakukan saat terjadi gangguan pada saluran pencernaan. Ada pun gangguan saluran pencernaan itu meliputi flatulensi, diare, gastrities dan tipoid

3.2       Saran
Dalam melakukan diet, hendaknya ditetapkan target waktu dan hasil; penyesuaian gejala serta diseimbangkan dengan aktivitas olahraga sehingga diet akan tetap sehat. Penyesuaian gejala utamanya dilakukan saat terjadi gangguan (seperti gangguan saluran cerna) dan diharuskan melakukan diet, sehingga nantinya diet akan lebih maksimal memberikan hasil.

***



DAFTAR PUSTAKA



Wikipedia. 2008. “Diet” dalam http://id.m.wikipedia.org/wiki/ Diet?wasRedirected=true diakses tanggal 7 Oktober 2010.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar