Sabtu, 06 Agustus 2011

makalah pengkajian pasien


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
            Pengkajian merupakan pengambilan data yang dilakukan pertama kali setelah pasien masuk. Pada hal ini perawat hanya bisa mengumpulkan data yang bersifat desriptif, singkat, dan lengkap. Pengkajian tidak mencakup kesimpulan atau pernyataan interpratif yang tidak didukung oleh data. Data deskriptif berasal dari persepsi klien tentang gejala, persepsi, dan pengamatan keluarga, pengamatan perawat, atau laporan dari anggota tim perawatan kesehatan. Pengumpulan data yang tidak akurat akan mengarah pada identifikasi kebutuhan perawatan klien yang tidak tepat dan akibatnya diagnosa keperawatan yang dibuat tidak akurat, dan tidak lengkap.         

1.2  Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah yang bejudul “Pengkajian Data pada Pasien“ adalah :
1.2.1 Apa jenis-jenis data ?
1.2.2 Apa saja area pengkajian ?
1.2.3 Bagaimana cara pengkajian data?
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah yang berjudul  Pengkajian Data pada Pasien” adalah :
1.3.1 Menjelaskan jenis-jenis data
1.3.2 Menjelaskan area pengkajian
1.3.3 Menjelaskan cara pengkajian data






BAB II
PENGKAJIAN DATA PADA PASIEN
                  Pengkajian merupakan langkah pertama yang dilakukan guna memperoleh data dari pasien baik secara langsung dari pasien (auto anamnesa) maupun dari keluarga (allo anamnesa). Pengkajian ditujukan untuk mengumpulkan informasi tentang kesehatan pasien, sehingga perawat dapat melaksanakan asuhan individual.

2.1 Jenis-Jenis Data
Data yang diambil dari pasien harus selalu faktual dan tidak interaktif. Data
terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :
            2.1.1. Data subyektif
                                    Data subyektif merupakan data yang berasal dari ucapan pasien. Data ini data ini hanya bisa terlihat melalui tingkah laku seseorang dan dapat dijelaskan atau hanya dapat diabsahkan oleh yang bersangkutan. Contohnya orang yang merasa gatal, kesakitan, ataupun perasaan cemas. Data subyektif bisa dikatakan sebagai data tertutup karena didalamnya terdapat gejala atau symptoms dari pasien.
           2.1.2. Data obyektif
                        Data ini merupakan data yang diperoleh dari penglihatan perawat. Data ini juga bisa dideteksi oleh pengamat atau di uji dengan menggunakan standar. Contohnya perubahan warna kulit pada pasien, ;perubahan tekanan darah. Data obyektif bisa disebut data terbuka, karena di dalamnya tanda atau signs dari pasien.
2.2 Area Pengkajian
                  Area pengkajian pada pasien bisa meliputi :
                  2.2.1. Identifikasi Informasi
                  Hal yang perlu diidentifikasi seperti nama, usia, pekerjaan, dan sebagainya.
            2.2.2. Persepsi tentang penyakit dan situasi yang mencakup gejala klinis dan alasan mencari bantuan dalam penanganan penyakitnya.
            2.2.3. Stresor yang mempengaruhi kesehatan pasien, bisa dikaji juga tentang coping mechanisms yang dilakukan.
            2.2.4.  Gaya Hidup
                                    Bisa mencakup kegiatan, jadwal kegiatan, dan bagaimana hal tersebut dipengaruhi oleh penyakit.
            2.2.5.  Faktor- Faktor Sosio Kultural
                        Hal ini bisa saja menjadi pengaruh kebutuhan kesehatan, misalnya keyakinan kepercayaan, praktek kesukuuan atau etnis.
            2.2.6.  Kebutuhan Dasar
                        Meliputi keadaan fisiologi maupun psikologi, dan juga kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

2.3. Sumber-Sumber Data
            Data bisa didapat melalui klien langsung, keluarga , teman dekat, anggota tim medi lainnya, catatan dan data fisik pasien, maupun catatan laboratorium. Setiap sumber memberikan informasi tentang tingkat kesejahteraan klieen, faktor resiko, dan pola kesehatan dan penyakit klien.
            2.3.1. Klien
                                    Pada kebanyakan informasi, klien merupakan sumber dari segala informasi yang terbaik. Klien yang sadar dan menjawab pertanyaan secara tepat dapat memberikan informasi secara akurat tentang kebutuhan perawatan kesehatan. Klien yang mengalami gejala akut di ruang kedaruratan tidak akan mampu memberikan informasi yang sama rincinya dengan klien yang datang ke klinik perawatan primer untuk melakoni pemeriksaan rutin.

            2.3.2. Keluarga
Keluarga dan orang terdekat bisa diwawancarai sebagai sumber primer inforrmasi tentang bayi, atau orang yang mengalami sakit kritis. Pada kasus berat, maka keluarga merupakan satu-satunya sumber data yang tersedia tentang pola sakit sehat pasien, awal penyakit, dan juga juga informasi lain yang dibutuhkan perawat dan dokter.
            2.3.3. Anggota Tim Medis Lain
            Karena pengkajian kesehatan merupakan hal yang berkelanjutan, maka perawat diharap bisa berkomunikasi dengan anggota medis lain seperti ahli terapi, pekerja sosial, maupun petugas kesehatan komunitas pada saat kapanpun yang memungkinkan. Setiap anggota dari tim kesehatan merupakan tim yang berpotensi sebagai sumber informasi, dan tim dapat menguatkan informasi dari sumber lain.
           
            2.3.4 Catatan dan Data Medis Pasien
            Catatan medis klien dapat menguatkan informasi tentang pola kesehatan dan pengobatan masa lalu atau memberikan informasi baru. Dengan menelaah catatan medis maka perawat juga dapat mengidentifikasi pola penyakit, respon terhadap pengobatan sebelumnya, dan metode koping masa lalu.                 
2.4 Kegiatan Pengkajian
                        Kegiatan yang dilakukan perawat saat melakukan pengkajian pada pasien adalah sebagai berikut :
2.4.1. Percakapan Informal
            Dalam situasi informal , perawat dapat mengidentifikasi sikap dan perasaan yang mungkin disembunyikan dalam wawancara formal.


2.4.2. Obsevasi
            Ada dua aspek dalam observasi, yaitu :
                        2.4.2.1 Memperlihatkan stimulus
                        2.4.2.2. Memilih, mengorganisasikan , dan menginterpretasi data.
            Observasi keperawatan harus diorganisaikan, sehingga tidak ada hal-hal penting yang terlewat.
2.4.3. Konsultasi
            Dengan berkonsultasi deengan anggota tim kesehatan lain, maka perawat akan mendapatkan informasi tambahan tentang keadaan pasien.
2.4.4. Wawancara
            Wancara mempunyai beberapa tujuan, antara lain :
            2.4.4.1. Mengumpullkan data
            2.4.4.2. Mengevaluasi perubahan yang ada
            2.4.4.3. Mengajar
            2.4.4.4. Mengidentifikasi masalah
            2.4.4.5. Memberi dukungan pada pasien
            2.4.4.6. Memberi nasehat atau terapi
2.4.5. Pemeriksaan
Pemeriksaan mencakup aspek-aspek fisik dan psikososial. Pemeriksaan harus sistematis, dan menggunakan pendekatan inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi.
2.4.6. Meninjau Kembali Record dan Literatur
            Dengan meninjau kembali record dan literarur yang berhubungan, maka akan didapat data yang relevan. Hal yang harus dilaporkan adalah laporan diagnostik, laporan anggota timmkesehatan lain, laporan pemeriksaan dokter, konsultasi laporan kesehatan terdahulu, dan catatan waktu masuk.



BAB III
PENUTUP
3.1  Simpulan
Hal yang harus diperhatikan dalam pengkajian data pasien adalah memilih metoda sistematis untuk pengumpulan data. Karena dengan pendekatan sistematis maka akan mengurangi kesalahan akibat kelalaian dan perbuatan salah.
3.2 Saran
Memperoleh data tidaklah hal yang mmudah, terutama pada pasien yang sedang mengalami kritis penyakit. Oleh sebab itu dibutuhkan kerja sama dengan pihak-pihak sekunder seperti keluarga, tim medis, maupun dengan pekerja sosial yang ada.

2 komentar: